Kebenaran Hijriyah
Pada masa kini, manusia pada umumnya (khususnya kaum Muslim) lebih
sering menggunakan kalender Masehi daripada kalender Hijriyah. Padahal,
ini mempunyai dampak terhadap ibadah umat Muslim seperti pada puasa,
hari raya, dan shalat.
Sebagai contoh, jika kita mengacu pada kalender Masehi,maka shalat
Isya yang dilaksanakan pada tengah malam atau pada pukul 00.00 maka
apakah masih sah shalat yang kita tunaikan? Karena dalam Islam,
permulaan waktu terletak pada waktu terletak pada waktu terbenamnya
matahari. Sedangkan, dalam kalender Masehi, permulaan waktu terletak
pada pukul 00.00. Jadi, jika kita shalat Isya hari Rabu pukul 00.00
berarti bukannya kita sudah masuk hari Kamis? Ini harus menjadi
pelajaran bagi umat Muslim secara keseluruhan.
Tahun qamariyah atau lunar year adalah tahun yang
lebih panjang dikarenakan orbit bukan berbentuk lingkaran bundar, elips,
ataupun lonjong. Karena bentuk lingkaran begini akan menimbulkan
kekacauan dan susah untuk diramalkan. Orbit demikian tidak mungkin
terjadi dalam tarik menariknya tata surya dengan bumi. Karena bumi
berada pada titik perihelion atau terdekat dengan matahari dia harus
membelokkan arah layangnya ke kiri beberapa derajat mengitari surya yang
didekati. Orbit tatasurya berbentuk oval. Dengan orbit oval
terbentuklah daya layang berkelanjutan dan aktivitas sunspots yang berubah sepanjang tahun untuk mewujudkan perubahan cuaca di muka bumi.
Itulah salah satu tanda yang telah Allah Subhanahu Wata’ala jelaskan dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 189:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الأهِلَّةِ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ
وَالْحَجِّ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوْاْ الْبُيُوتَ مِن ظُهُورِهَا
وَلَـكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَى وَأْتُواْ الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا
وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Mereka bertanya kepadamu tentang hilal (bulan), katakanlah “ia
adalah penentu waktu bagi manusia dan haji. Dan tiada kebaikan bahwa
kamu mendatangi rumah-rumah (penanggalan)dari belakangnya, tetapi
kebaikan itu ialah ia yang menginsyafi. Datangilah rumah-rumah pada
pintunya. Insyaflah pada Allah semoga kamu menang.”
Hal ini juga tertera dalam firman Allah surat At-taubah ayat 37
إِنَّمَا النَّسِيءُ زِيَادَةٌ فِي الْكُفْرِ يُضَلُّ بِهِ الَّذِينَ
كَفَرُواْ يُحِلِّونَهُ عَاماً وَيُحَرِّمُونَهُ عَاماً لِّيُوَاطِؤُواْ
عِدَّةَ مَا حَرَّمَ اللّهُ فَيُحِلُّواْ مَا حَرَّمَ اللّهُ زُيِّنَ
لَهُمْ سُوءُ أَعْمَالِهِمْ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Artinya: “Sesungguhnya pengunduran (bulan haram) itu hanya
menambah kekafiran. Orang-orang kafir disesatkan dengan (pengunduran)
itu, mereka menghalalkannya suatu tahun dan mengharamkannya pada suatu
tahun yang lain, agar mereka dapat menyesuaikan dengan bilangan yang
diharamkan Allah, sekaligus mereka menghalalkan apa yang diharamkan
Allah. Dijadikan terasa indah bagi perbuatan-perbuatan buruk mereka. Dan
Allah tidak memberi petujuk kepada orang-orang yang kafir.”
Kalender Hijriyah layak mendapatkan perhatian lebih karena ia tidak
terikat dengan pergantian musim. Salah satu dampak positifnya bagi umat
Islam dalam kalender ini adalah saat menjalankan syariat. Beberapa di
antaranya yang terikat dengan penanggalan ini adalah masalah puasa dan
haji.
Semoga hari-hari ke depan kita bisa memulai dan membiasakan diri menggunakan warisan Islam, berupa kalender Hijriyah. Wallahu a’lam bish-shawab.*
Abby Fadhillah Yahya
Mahasiswa IAIN sunan ampel, Surabaya
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar